
Anugerah Syiar Ramadhan, Khidmah Sebelas Tahun MUI-KPI Mengawal Siaran Berspirit Ramadhan
20/05/2025 18:54 ADMINJAKARTA, MUI.OR.ID— MUI dan KPI Pusat memiliki program rutin tahunan yang kini usianya mencapai sebelas tahun bernama Anugerah Syiar Ramadhan (ASR). Ini bukan program rutin pimpinan MUI seperti Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) atau Musyawarah Nasional (Munas) yang sifatnya internal.
ASR adalah inisiasi MUI untuk menjaga tontonan umat, khususnya televisi, selama bulan Ramadhan. Program ini melengkapi kiprah MUI yang lebih jamak diketahui publik seperti halal, ekonomi syariah, maupun fatwa keagamaan.
Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi menyampaikan, meski saat ini ASR digelar meriah dengan proses penjurian yang panjang dan serius, namun ternyata pernah dihentikan oleh MUI dengan pertimbangan khusus. Seumpama lancar sejak awal terselenggara pada 2000-an, usia ASR sudah sekitar 25 tahun.
“Secara historis, awalnya, ASR diselenggarakan MUI sendirian sejak 2000-an, dan terakhir adalah ASR tahun 2005. Pada tahun 2006, ASR ditiadakan oleh MUI,” ungkap Kiai Masduki saat menceritakan napak tilas ASR kepada TIM MUIDigital, Jum’at (16/05/25).
Setelah sepuluh tahun berhenti, MUI menghidupkan kembali ASR pada 2015, bekerja sama dengan KPI Pusat. “Sembilan tahun kemudian, pada tahun 2015, ASR dihidupkan kembali, MUI bekerja sama dengan KPI Pusat. Dengan demikian, ASR 2025 adalah ASR ke-11 yang diselenggarakan MUI bersama KPI Pusat,” imbuhnya bercerita.
Sejak itu, penyelenggaran ASR semakin kokoh. MUI tidak lagi berjalan sendiri, selain bersama KPI Pusat, juga berkolaborasi dengan Kemenpora (2018-2020), Bank Syariah Mandiri (2019), dan tiga tahun terakhir ini, sejak 2023, juga bersama Kementerian Agama (Kemenag).
“Sebelum Kemenag bergabung, beberapa instansi turut mendukung ASR. Misalnya, Kemenpora mendukung kategori kepemudaan, pada 2018-2020. Bank Syariah Mandiri mendukung kategori ekonomi syariah tahun 2019. Untuk 2025, ASR diselenggarakan secara kolaboratif antara MUI, KPI Pusat, dan Kemenag,” katanya. “Terima kasih pada KPI Pusat, Kemenag, dan semua instansi yang telah bersama-sama mendukung ASR selama ini.”
Kiai Masduki mengungkapkan, selain sarana menjaga panduan tontonan umat, ASR dihidupkan kembali sebagai salah satu motivasi dan apresiasi bagi lembaga penyiaran untuk dapat memberikan tayangan yang bermanfaat bagi Masyarakat dan sejalan dengan spirit Ramadhan.
Di tengah tantangan industri penyiaran yang semakin tidak ringan belakangan ini, ASR diharapkan juga turut menguatkan motivasi insan penyiaran untuk terus istiqamah dengan fungsi pokok penyiaran sebagai media edukasi publik, informasi, dan perekat sosial.
“MUI juga berterima kasih pada insan penyiaran yang terus kreatif berkarya membuat program yang sehat dan sejalan dengan spirit Ramadhan,” pungkas Kiai Masduki. (Dhea Oktaviana/Azhar)
Tags: Anugerah Syiar Ramadhan